Robot pengantar makanan menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara maju.
Robot-robot ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkannya beroperasi sepanjang waktu dan melakukan pengiriman lebih cepat, sehingga meningkatkan pengalaman pelanggan.
Secara umum, robot pengantar makanan termasuk dalam kategori Autonomous Mobile Robots (AMR).
Lantaran, jenis robot ini dapat bergerak dan beroperasi secara mandiri tanpa bantuan manusia dalam pengiriman makanan.
Berbeda dari automated guided vehicles, robot pengantar makanan dilengkapi berbagai jenis sensor untuk mendeteksi dan memahami lingkungan sekitarnya.
Diantaranya, Lidar (Light Detection and Ranging) digunakan untuk mengukur jarak dan membuat peta 3D, sementara kamera membantu dalam identifikasi objek dan rintangan.
Sejalan dengan itu, pemindai jarak, sensor inframerah, dan sensor lainnya membantu dalam memperoleh data yang diperlukan untuk navigasi yang aman dan efisien.
Berdasarkan bentuk dan lingkungan operasionalnya, robot pengantar makanan dibagi menjadi 3 jenis robot. Antara lain sebagai berikut:
1. Delivery Robot dengan Layar Interaktif
Robot ini dirancang untuk melakukan tugas pengantaran, seperti mengirimkan pesanan makanan sambil memanfaatkan layar interaktif untuk berinteraksi dengan pengguna atau lingkungan sekitarnya.
Tentu saja, Robot pengantar makanan ini menggunakan sistem AI (artificial intelligence) untuk merencanakan rute pengiriman, dan mengambil keputusan secara otomatis.
Layar interaktif yang terpasang pada bagian depan merupakan fitur khas dari Delivery Robot. Umumnya, layar berupa panel sentuh yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pengguna atau menyajikan informasi.
Sebagai contoh, AI Delivery Luckibot menyajikan antarmuka (layar UI) yang memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Layar UI tersebut dapat berupa tampilan menu, petunjuk penggunaan, atau informasi lain yang relevan.
Dalam hal itu, pengguna dapat menggunakan layar interaktif untuk memasukkan informasi, memberikan instruksi, atau bahkan memberikan umpan balik terkait pengalaman pengantaran makanan.
Luckibot juga dilengkapi dengan kemampuan komunikasi suara. Pada situasi ini, robot dapat memberikan petunjuk verbal, menerima instruksi secara lisan, atau bahkan berkomunikasi dengan pengguna dalam beberapa bahasa.
2. Delivery Robot dengan Roda
Robot pengantar makanan ini menggunakan roda sebagai sistem pergerakannya. Dengan kemampuan navigasi yang memanfaatkan roda untuk bergerak di sekitar lingkungan tertentu.
Robot pengantar makanan dengan roda tidak hanya efektif untuk penggunaan di dalam gedung tetapi juga cocok digunakan di luar ruangan.
Robot pengiriman makanan dengan roda biasanya didesain untuk mengantarkan makanan dari restoran atau toko ke tempat tujuan dengan cepat dan efisien.
Berbeda dari Robot AI dengan fitur layar HD, Robot ini hanya berfungsi untuk mengantarkan makanan dan tidak memiliki kemampuan promosi yang dapat memberikan pengalaman interaktif kepada pelanggan.
Namun, dibandingkan dengan tugas pengantaran makanan oleh manusia, robot pengiriman makanan dengan roda dapat menghemat waktu dan biaya, serta mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam pengiriman.
3. Drone Delivery
Dunia teknologi semakin berkembang pesat, termasuk dalam pengiriman makanan. Salah satu inovasi terbaru dalam pengantaran makanan yaitu menggunakan Drone terbang.
Penggunaan drone terbang sebagai sarana pengantar makanan ini mampu memberikan pengalaman yang berbeda dengan menggunakan teknologi yang sudah lebih modern dan canggih dibandingkan dengan pengiriman makanan menggunakan kurir manusia.
Dalam beberapa kasus, Drone pengantar makanan dapat mengantarkan makanan hingga ke lokasi konsumen dalam waktu yang sangat singkat. Tentu saja, hal ini mampu menghemat waktu dan biaya pengantaran makanan.
Selain itu, Drone Delivery juga merupakan solusi yang lebih ramah lingkungan. Pengiriman makanan dengan menggunakan drone terbang akan mengurangi polusi dan emisi CO2 dari kendaraan bermotor yang biasanya digunakan dalam pengiriman oleh manusia.
Namun, seperti teknologi lainnya, drone juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan utama pengiriman makanan menggunakan drone terbang yaitu masalah privasi dan keamanan.
Ada risiko bahwa drone dapat mengintip orang-orang di sekitar lokasi pengiriman, atau bahkan menyalahgunakan data yang diperoleh melalui teknologi pemantauan yang dibangun pada drone tersebut.
Selain itu, regulasi dan aturan terkait penggunaan drone terbang untuk pengiriman makanan juga masih belum sepenuhnya tertata. Hal ini bisa memicu isu-isu hukum dalam penggunaannya.
Kesimpulan
Robot Pengantar Makanan telah memberikan dampak positif pada industri restoran dan rumah makan.
Dalam hal ini, AI Delivery Robot tidak hanya meningkatkan efisiensi pengantaran makanan tetapi juga menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.